×
PENCARIAN
MahasiswaKeren.com
Tempat Aman untuk Menjelajahi
 Pertanyaan Tentang Hidup dan Tuhan
Keberadaan Tuhan

Mengapa memilih Tuhan dalam Alkitab?

Sifat dasar manusia menyukai kebebasan unuk memilih "Tuhan" kita sendiri. Mengapa memilih Tuhan yang diungkapkan dalam Alkitab?

WhatsApp Share Facebook Share Twitter Share Share by Email More PDF

Banyak dari kita memiliki Tuhan yang "ideal" dalam pikiran. Mungkin kita berpikir Tuhan seharusnya mampu berhubungan dengan kita dan peduli dengan kita. Sifat-sifat pribadi berikut banyak dikatakan Alkitab pada kita mengenai Tuhan...

#1: Sifat dasar Tuhan - Tuhan yang lebih besar dari kita

Humanitas telah membuat beberapa langkah besar beberapa tahun ini. Kita dapat hidup lebih lama daripada pendahulu-pendahulu kita, terbang lebih cepat daripada kecepatan suara, dan akses kedunia dari sebuah keyboard computer. Namun ketika kita telah berproses dalam beberapa cara, kita terlihat menyimpang dalam banyak hal lain. Setiap dekade, kita melihat kenaikan dalam kriminalitas,angka perceraian,dan bunuh diri remaja. Ribuan orang di seluruh dunia terkena HIV setiap hari. Ratusan juta orang mengalami bencana kelaparan yang terus menerus.

Daftarnya dapat bertambah. Contohnya,dalam beberapa dekade belakangan kita telah menyaksikan suatu catatan jumlah perang diseluruh dunia. Jika humanitas adalah Tuhan, itu tidak akan muncul sehingga kita dapat melakukan suatu pekerjaan yang bagus darinya. Bahkan dengan teknologi yang semakin tinggi, kita masih mendapati kriminalitas, perceraian, perselisihan ras, kelaparan karena gagalnya pemerintahan. Oleh karena itu, tidakkah lebih baik memiliki suatu Tuhan yang lebih besar dan humanitas, satu Tuhan yang memiliki kemampuan untuk membawa kita melebihi tempat dimana kita dapat pergi dengan kekuatan kita?

Tuhan yang digambarkan dalam Alkitab adalah Tuhan yang seperti itu. Dia menyatakan diri sebagai Pencipta alam semesta -- pribadi yang melebihi apapun, maha tahu, maha kuasa yang senantiasa ada dan penyokong dari segala sesuatunya. Dia berkata," Akulah yang menjadikan bumi dan yang menciptakan manusia di atasnya; tangan-Kulah yang membentangkan langit.1 "Akulah Allah dan tidak ada yang lain, Akulah Allah dan tidak ada yang seperti Aku."2 "Aku...yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa".3

#2: Sifat dasar Tuhan - Tuhan yang dapat dikenal secara pribadi

Sangatlah umum saat ini untuk memikirkan Tuhan sebagai jenis kekuatan alam yang ada dalam semua benda. Namun bahkan jika semua benda ada dan disokong, waktu demi waktu oleh kekuatan Tuhan, ada Tuhan yang lebih dari itu. Contohnya, tidakkah lebih baik untuk memiliki satu Tuhan yang lebih seperti orang tua, saudara atau sahabat? Seseorang yang dapat diajak berbicara, berbagi masalah, mendapatkan bimbingan, hidup bersama. Apa yang sangat istimewa dari Tuhan yang tidak berkepribadian, tidak dikenal dan jauh?

Selain kemuliaan dan sifatNya yang "berbeda", Tuhan yang ada di Alkitab bias dikenal dan ingin dikenal. Walaupun Tuhan tidak terlihat, kita dapat berbicara denganNya, bertanya dan mendengarkanNya, dan Dia akan memberikan kita jawaban-jawaban dan tuntunan dalam hidup kita. Dia sering memberikan jawaban-jawaban dan tuntunan-tuntunan itu melalui FirmanNya, Alkitab, yang banyak disebut orang sebagai Surat Cinta Tuhan untuk kita.

Seseorang dapat memiliki jenis hubungan yang sama dengan Tuhan yang dia miliki atau dengan seorang anggota keluarga yang dekat. Faktanya, mereka yang mengenalNya akan disebut sebagai anak-anakNya, mempelai wanita, dan sahabat. Jadi Tuhan yang ada dalam Alkitab memiliki kepribadian. Dia bias marah dan sedih, menunjukkan belas kasihan, kebaikan dan pengampunan, dan pribadi yang sepenuhnya juga memiliki emosi. Dia memiliki intelektual yang tinggi, berkepribadian dan cerdas. Kita dapat mengenalNya lebih dari sekedar fakta-fakta tentang Dia. Kita sebenarnya dapat mengenalNya secara intim seperti seorang sahabat. "Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar."4

#3: Sifat dasar Tuhan - Tuhan yang dapat berhubungan dengan pengalaman manusia

Beberapa orang berpikir tentang Tuhan sebagai sesuatu yang tidak dikenal dan jauh, sepertinya Dia menciptakan alam semesta ini dan kemudian meninggalkannya sendirian untuk bekerja sendiri. Tidakkah lebih baik untuk memiliki Tuhan yang terlibat dalam alam semesta ini, dan khususnya, dalam apa yang terjadi di bumi ini? Dan bagaimana dengan kesulitan-kesulitan tanggung jawab, dan tantangan-tantangan yang unik yang kita hadapi sebagai manusia? Tidakkah lebih baik memiliki Tuhan yang dapat mengerti hal-hal seperti itu, Tuhan yang bagaimanapun mengetahui seperti apa rasanya hidup dalam dunia yang keras yang Dia ijinkan untu ada?

Tuhan yang ada dalam Alkitab tahu apa artinya menjadi satu dengan kita. Yesus Kristus bukan hanya Anak Allah,, tapi Dia adalah Tuhan yang mengambil rupa seorang manusia dan hidup dalam kemanusiawian. "Pada mulanya adalah Firman [Yesus]; Firman [Yesus] itu bersama-sama dengan Allah dan Firman [Yesus] itu adalah Allah. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita."5

Tentang Anak Allah, Alkitab berkata, "Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah."6 Dia adalah "gambar Allah yang tidak kelihatan."7 Dia adalah "Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal.,"8 yang "menjadi sama dengan manusia"9 dan "dalam keadaan sebagai manusia."9 Dalam Dia "berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan."10 Dan "di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan."11

Yesus berkata tentang diriNya sendiri, "Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa."12 "dan barangsiapa melihat Aku, ia melihat Dia, yang telah mengutus Aku."13 Dan, "Aku dan Bapa adalah satu."14

Walaupun Dia adalah sepenuhnya Tuhan, Yesus juga sepenuhnya manusia. Dia dapat merasakan lapar, tidur, menangis, dan makan. Dia memikul semua kesulitan-kesulitan yang kita hadapi. Oleh karena itu, Alkitab berkata Dia "bukanlah tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita."15 Dia, "sama dengan kita, Ia telah dicobai -- hanya tidak berbuat dosa."15

Jadi Tuhan yang ada dalam Alkitab tidak bebas dari rasa sakit, penderitaan dan kejahatan di dunia kita ini. Dia menjalani hidup seperti kita menjalaninya. Kenyataannya, Dia memiliki waktu hidup yang terbatas selama berada di dunia ini. Dia dilahirkan dalam sebuah keluarga miskin, secara fisik tidak menarik, menghadapi prasangka dan kebencian, bahkan disalah mengerti oleh keluarga dan teman-temanNya, dan di hukum mati secara tidak benar.

#4: Sifat dasar Tuhan - Tuhan yang sungguh peduli dengan kita

Kebanyakan dari kita ingin diterima dan dikasihi. Kita ingin orang lain sungguh peduli dengan kita, dan tidak hanya dengan kata-kata saja. Kita menginginkan kepedulian dan perhatian mereka dibuktikan dengan tindakan-tindakan mereka. Tidakkah itu sama halnya dengan Tuhan? Artinya, tidakkah itu baik jika Tuhan sungguh peduli dengan kita dan memberikan kita bukti nyata atas kasihNya itu?

Tuhan yang ada dalam Alkitab sungguh peduli. Dia telah mengatakannya. Alkitab berkata, "Allah adalah kasih."16 namun dengan kata-kata saja tidak dapat mengkomunikasikan kepedulian dan perhatian sebanyak yang dapat dilakukan oleh tindakan. Itulah dimana Tuhan dalam Alkitab sangat unik dan mengagumkan. Dia sungguh menunjukkan pada kita betapa Dia sangat peduli....

"Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya. Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita."17 "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal."18

Tuhan yang ada dalam Alkitab menyatakan diriNya sebagai pribadi yang sempurna dan kudus. "Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan."19 dengan demekian, Dia merindukan hubungan-hubungan yang bersih dan kudus. Oleh karena itu, Tuhan mengutus PuteraNya sendiri untuk membuat jalan bagi kita untuk menjadi kudus dihadapan Tuhan. Yesus hidup dalam hidup yang secara moral sempurna, tapi kemudia dipukul, disiksa, dan disalibkan sebagai "tebusan" bagi semua kesalahan yang kita ucapkan, lakukan dan pikirkan (disebut "dosa"). Dalam suatu pengertian, Dia mati bagi kita, demi kita -- "Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah."20 "Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan [dosa] kita sekalian."21

Tuhan cukup peduli dengan kita sehingga Dia mengutus PuteraNya untuk mati bagi kita, bagi dosa-dosa kita. Betapa Tuhan ingin kita mengenalNya. Dia telah bersedia melakukan segala sesuatu yang penting...mengatasi dosa kita adalah hal yang penting. Sekarang kita dapat diampuni sepenuhnya dan dapat memulai suatu hubungan dengan Tuhan yang tidak terhalangi oleh apapun.

#5: Sifat dasar Tuhan - Tuhan yang memiliki segala sesuatu yang terkendali

Semua hal-hal mengerikan di dunia ini membuktikan bahwa Tuhan yang baik dan penuh kuasa tidak ada, benar? Bukan hal yang penting. Bahkan Tuhan yang sempurna mungkin mengijinkan hal-hal buruk terjadi pada suatu waktu, sebagai bagian dari beberapa rencana yang lebih besar. Tuhan dapat mengetahuinya dengan pasti apa yang sedang terjadi sepanjang waktu dan hanya mengijinkan, sebagai bagian dari rencana utamaNya.

Tuhan yang ada dalam Alkitab adalah Tuhan yang seperti itu. Dia menyatakan bahwa tidak ada sesuatupun yang terjadi di dunia ini tanpa seijinNya. Dia berkuasa penuh atas segalanya. "Siapa berfirman, maka semuanya jadi? Bukankah Tuhan yang memerintahkannya?"22 "Yang memberitahukan dari mulanya hal yang kemudian dan dari zaman purbakala apa yang belum terlaksana, yang berkata: Keputusan-Ku akan sampai, dan segala kehendak-Ku akan Kulaksanakan."23 "Tetapi rencana TUHAN tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun-temurun."24 "Keputusan TUHANlah yang terlaksana."25

Akan tetapi, hal ini bukan berarti bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah sesuatu yang Tuhan sukai. Contohnya, Yesus mengatakan kepada murid-muridNya bagaimana berdoa; dalam doa tersebut, salah satu pernyataan penting adalah: "jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga."26 Kehendak Tuhan akan selalu terjadi di surga, bukan di bumi. Pada saat Tuhan berkuasa atas segalanya, Dia tidak menyukai segala sesuatu yang ada di bumi. Namun, untuk beberapa alasan, Dia mengijinkan hal-hal tersebut terjadi (atas kehendakNya), mungkin sebagai bagian dari kebebasan memilih yang kita miliki sebagai manusia.

Namun Tuhan dalam Alkitab memiliki suatu rencana, dan Dia tidak akan berhenti "sampai Ia telah melaksanakan dan mewujudkan apa yang dirancang-Nya dalam hati-Nya."27 Rencana apakah itu? Tujuan akhir Tuhan adalah tinggal bersama orang-orang dalam suatu lingkungan yang sangat berbeda dari yang sekarang kita alami. Mengenai dunia berikutnya, Tuhan berkata, "Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka. Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu." Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!"28

#6: Sifat dasar Tuhan - Tuhan yang memberi arti dan tujuan hidup

Jika saudara berpikir tentang suatu tugas penting atau proyek yang saudara selesaikan, saudara mungkin mengingat lagi arti dan tujuan yang saudara miliki ketika semua itu selesai. Apakah hal itu yang saudara inginkan terjadi dalam hidupmu? Menjadi sesuatu? Mungkinkah ada Tuhan yang menciptakan hidup saudara dengan tujuan, dan dapat memimpin saudara untuk mengalami tujuan itu?

Ya. Tuhan dalam Alkitab dapat melakukannya. Dia berjanji bahwa Dia dapat membuat hidup kita berarti dan bertujuan. Melalui suatu hubungan dengan Dia, kita dapat "melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya."29 kita dapat membuat suatu perbedaan yang positif dalam hidup sesama kita. Kita dapat menjadi bagian dari rencana agungNya.

Tuhan dalam Alkitab juga mengatakan bahwa dalam suatu hubungan yang berlangsung dari waktu ke waktu bersamaNya, Dia dapat mengarahkan langkah-langkah kita sehingga kita dapat melakukan apa yang menyenangkanNya, dan apa yang menjadi keinginan terbaik kita sepanjang waktu. "Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu."30 Hal ini bukan berarti bahwa hidup akan menjadi sempurna. Masih ada sakit penyakit, masalah, dan kegagalan-kegagalan pribadi. Hidup tidak menjadi sempurna, tapi menjadi lebih diperkaya. Dia berkata bahwa keuntungan mengenal Tuhan adalah "kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri."31

#7: Sifat dasar Tuhan - Tuhan yang menawarkan pemenuhan sejati

Seperti kasih dan penerimaan, kebanyakan dari kita menginginkan pemenuhan hidup. Sepertinya ada sesuatu yang berhubungan pada suatu kehausan dalam diri kita yang rindu untuk dipuaskan. Namun kehausan itu -- walaupun kita mencoba -- tidak mendapat kepuasan dari hal-hal seperti uang, posisi atau jabatan, percintaan, atau bahkan hal-hal lucu. Oleh karena itu, tidakkah luar biasa jika ada Tuhan yang memuaskan "kehausan" itu, adalah Tuhan yang kehadiranNya membawa suatu tingkat kepastian bagi kepuasan hidup?

Tuhan dalam Alkitab menawarkan pemenuhan hidup yang paling mungkin. Yesus berkata, "Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan."32 Dia juga berkata, "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi."33 Jadi, Tuhan dalam Alkitab berjanji untuk memuaskan keinginan terdalam kita yang mungkin tidak bias dipuaskan oleh yang lain. (Dan Dia mungkin telah menciptakan kita seperti itu sehingga sebenarnya itulah masalahnya!).

Tuhan yang ideal

Menurut Alkitab, hanya ada satu Tuhan yang sejati, hanya satu Pencipta segala sesuatu. Namun Tuhan itu adalah Tuhan yang ideal. Kita tidak dapat mengharapkan Tuhan yang lain ada, tapi jika bisa, mengapa kita menginginkannya? Tuhan yang sejati adalah Tuhan yang paling mungkin.

Artikel ini hanya mencakup permukaan pada seperti apakah Tuhan dalam Alkitab itu. Jika saudara memiliki suatu kerinduan untuk menyelidiki hal ini lebih jauh, saudara dapat membaca bagian Alkitab yang disebut "Yohanes". Jika saudara sungguh-sungguh, dan jika Tuhan dalam Alkitab nyata, tidakkah masuk akal bahwa Dia akan menyatakan diriNya pada saudara? Dia berkata, "Aku mengasihi orang yang mengasihi aku, dan orang yang tekun mencari aku akan mendapatkan daku."34 "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu."35

"Jika saudara harus memilih Tuhan, Tuhan seperti apa yang akan saudara pilih?"

Apakah saudara sedang mencari tahu bagaimana saudara dapat mengenal Tuhan yang ideal ini? Pada dasarnya, memulai suatu hubungan dengan Tuhan adalah seperti memulai suatu pernikahan. Ada sebuah keputusan yang sengaja untuk masuk kedalam hubungan ini. Sama halnya dengan Tuhan, perlunya saudara berkata kepadaNya dengan sungguh-sungguh, "Saya bersedia."

Yesus Kristus mati bagi dosa-dosa kita, bangkit dari kematian pada hari yang ke tiga, dan hidup sampai hari ini. Sekarang Dia menawarkan hidup yang baru kepada kita jika kita percaya kepadaNya akan pengampunanNya bagi dosa-dosa kita. "Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman."36

Tuhan tidak memandang muka. Semua orang telah diciptakan serupa dengan gambarNya. Jadi, keluarga abadiNya digambarkan sebagai "suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa."37 Dan tidak ada dosa dalam hidup saudara yang dapat menghalangi saudara untuk memulai suatu hubungan dengan Dia. Dia mengambil alih semua dosa kita diatas kayu salib, dimana Yesus disalibkan. Sekarang inilah keputusan saudara untuk meletakkan iman saudara pada kematian Yesus bagi saudara, tidak peduli apa yang saudara telah lakukan di masa lalu.

Begitu saudara memulai hubungan dengan Tuhan, hubungan itu akan terus berlangsung sampai kepada kekekalan. Hal itu juga berarti bahwa hubungan yang hidup dan vital hari ini, dalam hidup ini, akan menjadi suatu hubungan yang akan terus bertumbuh sepanjang waktu. Seperti layaknya sebuah hubungan, akan ada naik dan turun, tinggi dan rendah, sukacita dan kesakitan. Namun saudara akan berada dalam hubungan bersama Tuhan yang menciptakan saudara hanya untuk satu tujuan (mengenalNya).

Apakah saudara merasa Tuhan sedang menarik hatimu? Yesus berkata, "Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku."38 Jika saudara ingin mengundang Tuhan masuk kedalam hidup saudara saat ini juga, ini adalah sebuah saran doa untuk menuntun saudara (yang penting bukan kata-katanya, tapi kesungguhan hati saudara):

Tuhan, saya mengaku bahwa saya adalah orang berdosa. Terima kasih Engkau telah mengambil semua dosa-dosaku melalui pribadi Yesus Kristus diatas kayu salib. Saya ingin menerima pengampunanMu dan masuk kedalam suatu hubungan bersamaMu. Saya mengundang Engkau masuk kedalam hidup sayamenjadi Juruselamat dan Tuhan saya, menjadi Tuhan dari saat ini dan seterusnya, dan menjadikan saya pribadi seperti yang Engkau inginkan.

Jika saudara ingin mengetahui lebih lanjut bagaimana memiliki hubungan bersama Tuhan, lihat Mengenal Tuhan secara Pribadi. Jika saudara telah membuat keputusan, kami akan dengan senang hati mengetahuinya. Silahkan hubungi kami. Juga kirim email kepada kami jika saudara memiliki pertanyaan-pertanyaan tentang hal-hal yang diangkat dalam artikel ini, ingin informasi lebih jauh tentang bagaimana mengenal Tuhan, atau ingin berhubungan dengan orang di kampus saudara.

 Saya telah mengundang Yesus masuk ke dalam hidup saya… (informasi berikutnya)
 Saya masih ragu-ragu, tolong jelaskan lebih lanjut…
 Saya ada pertanyaan…

Catatan kaki: (1) Yesaya 45:12 (2) Yesaya 46:9 (3) Wahyu 1:8 (4) Yohanes 17:3 (5) Yohanes 1:1, 14 (6) Ibrani 1:3 (7) Kolose 1:15 (8) Yesaya 9:5 (9) Filipi 2:7,8 (10) Kolose 2:9 (11) Kolose 1:16 (12) Yohanes 14:9 (13) Yohanes 12:45 (14) Yohanes 10:30 (15) Ibrani 4:15 (16) 1 Yohanes 4:8, 16 (17) 1 Yohanes 4:9-10 (18) Yohanes 3:16 (19) 1 Yohanes 1:5 (20) 2 Korintus 5:21 (21) Yesaya 53:6 (22) Ratapan 3:37 (23) Yesaya 46:10 (24) Mazmur 33:11 (25) Amsal 19:21 (26) Matius 6:10 (27) Yeremia 23:20 (28) Wahyu 21:3-5 (29) Efesus 2:10 (30) Amsal 3:6 (31) Galatia 5:22-23 (32) Yohanes 10:10 (33) Yohanes 6:35 (34) Amsal 8:17 (35) Matius 7:7 (36) Yohanes 6:40


BAGIKAN DENGAN YANG LAIN
WhatsApp Share Facebook Share Twitter Share Share by Email More


Facebook
Facebook