×
PENCARIAN
MahasiswaKeren.com
Tempat Aman untuk Menjelajahi
 Pertanyaan Tentang Hidup dan Tuhan
Mengenal Tuhan

Terhubung dengan Yang Ilahi

Agama-agama utama dunia dan kepercayaan mereka tentang Tuhan. Hindu, Budha, Islam, Kristen, dan Spiritualitas Zaman Baru …

WhatsApp Share Facebook Share Twitter Share Share by Email More PDF

Oleh: Marilyn Adamson

Kita semua ingin berhasil dalam menjalani hidup, beberapa merasa telah melakukannya dengan benar. Jadi bagaimana dengan agama-agama besar dunia? Adakah sesuatu di dalam agama-agama tersebut yang mungkin memberi hidup dan arah lebih dalam kepada kita?

Berikut ini adalah agama-agama besar dunia ... Hindu, Spiritualitas Zaman Baru, Budha, Islam, dan Kristen. * Ada penjelasan singkat tentang masing-masing pandangan mereka tentang Tuhan, dan apa yang bisa diperoleh seseorang dari agama itu. Akhir cerita menjelaskan bagaimana ajaran Yesus berbeda dari agama-agama besar.

* Masing-masing agama ini memiliki sekte dengan kepercayaan yang berbeda. Deskripsi yang diberikan di sini berfokus pada keyakinan inti masing-masing agama. Agama-agama besar lainnya, seperti Yudaisme, dapat didiskusikan, tetapi untuk singkatnya, kami telah memilih beberapa kepercayaan tersebut di atas.

Hinduisme dan kepercayaannya

Ilustrasi Hindu dengan panah semuanya menunjuk ke berbagai arah untuk menunjukkan manifestasi Tuhan yang tak terbatas. Kebanyakan umat Hindu menyembah suatu Pribadi, makhluk kesatuan tertinggi (Brahma) melalui representasi dewa dan dewi tanpa batas. Berbagai dewa ini berinkarnasi dalam patung-patung, kuil, guru, sungai, hewan, dll.

Orang Hindu percaya posisi mereka dalam kehidupan sekarang ditentukan oleh tindakan mereka dalam kehidupan sebelumnya. Karena itu Hinduisme memberikan penjelasan yang mungkin menjadi penyebab penderitaan dan kejahatan dalam kehidupan ini. Jika perilaku seseorang sebelumnya jahat, mereka mungkin mengalami kesulitan yang luar biasa dalam kehidupan ini. Rasa sakit, penyakit, kemiskinan, atau bencana seperti banjir pantas diterima oleh orang itu karena tindakan jahat mereka sendiri, biasanya dari kehidupan sebelumnya.

Tujuan seorang Hindu adalah untuk menjadi bebas dari hukum karma ... untuk bebas dari reinkarnasi yang berkelanjutan. Hanya jiwa yang utama yang suatu hari akan terbebas dari siklus kelahiran kembali dan beristirahat.

Hindu memungkinkan seseorang memilih cara kerja menuju kesempurnaan spiritual. Ada tiga cara yang mungkin untuk mengakhiri siklus karma ini: 1. Berbakti dengan penuh kasih kepada salah satu dewa Hindu; 2. Tumbuh dalam pengetahuan melalui meditasi Brahmana (kesatuan) ... untuk menyadari bahwa keadaan dalam kehidupan tidak nyata, bahwa diri sendiri adalah ilusi dan hanya Brahma yang nyata; 3. Didedikasikan untuk berbagai upacara keagamaan dan ritus.

Spiritualitas Zaman Baru dan kepercayaannya

Ilustrasi Spiritualitas Zaman Baru, menunjukkan panah yang saling berhubungan dalam lingkaran, untuk menggambarkan bahwa seseorang menjadi tuhan mereka sendiri. Spiritualitas Zaman Baru mempromosikan pengembangan kekuatan atau keilahian diri sendiri. Ketika merujuk pada dewa, pengikut jenis spiritualitas ini tidak berbicara tentang pribadi Tuhan yang transenden yang menciptakan alam semesta, tetapi merujuk pada kesadaran yang lebih tinggi di dalam diri mereka. Seseorang yang mengejar perkembangan spiritual akan melihat diri mereka sebagai dewa, kosmos, alam semesta. Faktanya, segala sesuatu yang dilihat, didengar, dirasakan, atau dibayangkan oleh orang itu harus dianggap ilahi.

Spiritualitas jaman baru adalah gabungan (dari berbagai ide tentang tuhan) atau kumpulan tradisi spiritual kuno, yang diajarkan oleh beragam pembicara, buku, dan seminar. Mereka mengakui banyak dewa dan dewi, seperti dalam agama Hindu. Bumi dipandang sebagai sumber semua spiritualitas, dan memiliki kecerdasan, emosi, dan keilahiannya sendiri. Tetapi yang paling tinggi dari semua itu adalah ‘aku’. Diri sendiri adalah pencetus, pengontrol dan berkuasa atas semua. Tidak ada kenyataan di luar dari apa yang ditentukan orang tersebut.

Kepercayaan jaman baru mengajarkan spiritualisme dan mistisisme timur, tehnik metafisik dan psikis, seperti latihan pernapasan, senandung, tabuhan yang berulang, meditasi ... untuk mengembangkan kesadaran yang berubah dan keilahian diri.

Apa pun yang negatif yang dialami seseorang (kegagalan, kesedihan, kemarahan, keegoisan, sakit hati) dianggap sebagai ilusi. Percaya bahwa diri mereka sepenuhnya berdaulat atas kehidupan mereka, tidak ada yang salah tentang hidup mereka yang salah, negatif atau menyakitkan. Akhirnya seseorang berkembang secara spiritual sampai pada taraf tak ada realitas objektif dan eksternal. Seseorang, menjadi tuhan, dan menciptakan realitas mereka sendiri.

Agama Budha dan kepercayaannya

Ilustrasi Budhisme, dengan tanda universal ‘nol’, lingkaran dengan garis miring, untuk menggambarkan bahwa umat Budha tidak percaya pada Tuhan apa pun. Budha tidak menyembah dewa atau Tuhan. Orang-orang di luar Budhisme sering berpikir bahwa umat Budha menyembah sang Budha. Namun, Buddha (Siddhartha Gautama) tidak pernah mengklaim sebagai yang ilahi, tetapi ia dipandang oleh umat Budha sebagai yang telah mencapai apa yang mereka juga perjuangkan, yang merupakan pencerahan spiritual dan, dengan itu, terbebas dari siklus hidup dan mati yang berkelanjutan.

Kebanyakan umat Budha percaya seseorang memiliki kelahiran kembali yang tak terhitung jumlahnya, yang pasti termasuk penderitaan. Seorang Budha berusaha untuk mengakhiri kelahiran kembali ini. Umat Budha percaya bahwa keinginan, kebencian, dan khayalan seseorang yang menyebabkan kelahiran kembali ini. Karena itu, tujuan seorang penganut Budha adalah untuk memurnikan hati dan melepaskan semua kerinduan terhadap keinginan indra dan keterikatan pada diri sendiri.

Umat Budha mengikuti daftar prinsip agama dan mematuhi pengekangan pribadi, puasa dan meditasi yang sangat berdedikasi. Ketika seorang penganut Budha bermeditasi, itu tidak sama dengan berdoa atau berfokus pada dewa, itu lebih merupakan disiplin diri. Melalui meditasi yang dipraktikkan, seseorang dapat mencapai Nirvana - "keluarnya" keinginan/nafsu.

Agama Budha memberikan sesuatu yang benar bagi kebanyakan agama besar: disiplin, nilai-nilai dan tuntunan yang mungkin ingin dijalani seseorang.

Agama Islam dan kepercayaannya

Ilustrasi agama Islam, dengan satu panah mengarah ke atas, kepada Tuhan yang transenden, untuk menggambarkan hubungan dengan Tuhan adalah seseorang yang ‘melayani’ Tuhan. Umat muslim percaya ada satu Tuhan yang mahakuasa, bernama Allah, yang jauh lebih unggul dan transenden dari umat manusia. Allah dipandang sebagai pencipta alam semesta dan sumber dari semua yang baik dan semua yang jahat. Segala sesuatu yang terjadi adalah kehendak Allah. Dia adalah hakim yang kuat dan ketat, yang akan berbelas kasih kepada pengikut tergantung pada kecukupan amal baik mereka dan pengabdian agama. Hubungan seorang pengikut dengan Allah adalah sebagai hamba kepada Allah.

Meskipun seorang Muslim menghormati beberapa nabi, Muhamad dianggap sebagai nabi terakhir dan kata-katanya serta gaya hidupnya adalah penuntun bagi orang tesebut. Untuk menjadi seorang Muslim, seseorang harus mengikuti lima kewajiban keagamaan: 1. Mengucapkan kalimat syahadat (kredo tentang Allah dan Muhammad); 2. Menjalankan shalat dengan menggunakan bahasa Arab lima kali sehari; 3. Zakat, memberikan kepada yang membutuhkan; 4. Satu bulan setiap tahun, puasa dari makanan, minuman, seks dan merokok dari matahari terbit hingga terbenam; 5.Haji, ziarah sekali seumur hidup untuk beribadah di Mekah. Pada saat kematian - berdasarkan kesetiaan seseorang pada kewajiban ini - seorang Muslim berharap untuk masuk surga. Jika tidak, mereka akan dihukum selamanya di neraka.

Bagi banyak orang, Islam sesuai dengan harapan mereka tentang agama dan Tuhan. Islam mengajarkan bahwa ada satu pribadi tertinggi, yang disembah melalui perbuatan baik dan ritual keagamaan yang disiplin. Setelah kematian seseorang dihargai atau dihukum sesuai dengan pengabdian agama mereka. Muslim percaya bahwa menyerahkan hidup seseorang untuk Allah adalah cara yang pasti untuk masuk ke surga.

Kekristenan dan kepercayaannya

Ilustrasi kekristenan, dengan tanda panah dari atas (Tuhan) menjangkau ke bawah, seseorang dapat terhubung dengan Tuhan. Orang Kristen percaya pada satu Allah yang kekal yang merupakan pencipta dari semua yang ada. Dia dipandang sebagai Tuhan yang pengasih yang menawarkan setiap orang hubungan pribadi dengan dirinya sendiri sekarang dalam kehidupan ini.

Dalam kehidupannya di duniai, Yesus Kristus tidak mengidentifikasi dirinya sebagai nabi yang menunjuk kepada Allah atau sebagai guru moral/etika. Sebaliknya, Yesus menyatakan sebagai Tuhan dalam wujud manusia. Dia melakukan mujizat, mengampuni dosa mereka dan mengatakan bahwa siapa pun yang percaya kepadanya akan memiliki hidup yang kekal.

Para pengikut Yesus menganggap Alkitab sebagai pesan tertulis Allah kepada umat manusia. Selain menjadi catatan sejarah tentang kehidupan dan mukjizat Yesus, Alkitab mengungkapkan kepribadiannya, kasih dan kebenarannya, dan bagaimana seseorang dapat mengetahui dan berhubungan dengan Allah, seperti yang dapat anda lakukan dengan seorang teman.

Orang Kristen percaya bahwa semua orang berdosa, termasuk diri mereka sendiri. Mereka melihat Yesus sebagai Juru Selamat mereka, sebagai Mesias yang dinubuatkan oleh semua nabi Perjanjian Lama, dalam Alkitab. Mereka percaya bahwa Yesus Kristus, karena kasih kepada kita, membayar dosa untuk semua umat manusia dengan mati di kayu salib. Tiga hari kemudian, dia bangkit dari kematian seperti yang dia janjikan, membuktikan keilahiannya.

Apa perbedaan agama-agama besar ini?

Dalam melihat sistem kepercayaan utama ini dan pandangan mereka tentang Tuhan, kami menemukan perbedaan yang luar biasa:

  • Orang Hindu mengakui banyak dewa dan dewi.
  • Umat Budha mengatakan tidak ada tuhan.
  • Pengikut Spiritualitas Zaman Baru percaya bahwa mereka adalah tuhan.
  • Orang-orang Muslim percaya pada Tuhan yang kuat tetapi tidak dikenal.
  • Orang-orang Kristen percaya pada Tuhan yang pengasih yang menciptakan kita untuk mengenalnya.

Apakah semua agama menyembah Tuhan yang sama?

Mari kita pertimbangkan hal tersebut. Spiritualitas Zaman Baru mengajarkan bahwa setiap orang harus berpusat pada kesadaran kosmis, umat Islam perlu melepaskan Tuhan mereka yang satu, Hindu perlu menyerahkan banyak dewa mereka, dan Budhisme untuk memastikan bahwa ada Tuhan. Dari jumlah tersebut, hanya satu yang menegaskan bahwa ada Allah yang pengasih yang dapat dikenal sekarang dalam kehidupan ini.

Apa persyaratan masing-masing agama?

Agama-agama utama dunia (Hindu, Spiritualitas Zaman Baru, Budha, Islam, Kristen) juga cukup unik dalam persyaratannya.

Sebagian besar agama dunia menempatkan seorang/ pribadi pada dirinya sendiri, berjuang untuk kesempurnaan spiritual.

Dalam agama Hindu seseorang berusaha mendapatkan pembebasan dari karma. Dalam Zaman Baru seseorang bekerja pada keilahian mereka sendiri. Dalam agama Budha, ini adalah pencarian individu untuk bebas dari keinginan. Dan dalam Islam, individu mengikuti hukum agama demi surga setelah kematian. Dengan Yesus Kristus, Anda melihat Tuhan menawarkan kita hubungan dengan dirinya sendiri, bukan berdasarkan upaya kita, tetapi berdasarkan apa yang dia lakukan untuk kita.

Tuhan ingin kita mengenal-Nya

Yesus berkata, "Dia yang datang kepadaku tidak akan pernah kelaparan, dan dia yang percaya padaku tidak akan pernah haus ... dan siapa pun yang datang kepadaku aku tidak akan membuangnya."1 Yesus memanggil orang-orang tidak hanya untuk mengikuti ajarannya, tapi untuk mengikutinya. Dia berkata, "Aku adalah jalan, dan kebenaran dan kehidupan."2 Dengan mengaku sebagai kebenaran, Kristus melampaui nabi dan guru yang hanya mengatakan bahwa mereka mengatakan kebenaran.

Yesus mengidentifikasi dirinya sama dengan Allah, dan bahkan memberikan bukti. Yesus berkata bahwa ia akan disalibkan di kayu salib dan bahwa tiga hari setelah kematiannya, ia akan hidup kembali. Dia tidak mengatakan dia akan bereinkarnasi suatu hari nanti ke kehidupan masa depan. (Siapa yang akan tahu jika dia benar-benar melakukannya?)

Dia mengatakan tiga hari setelah dikuburkan dia akan menunjukkan dirinya hidup kepada orang-orang yang melihat penyaliban-Nya. Pada hari ketiga, makam Yesus ditemukan kosong dan banyak orang bersaksi bahwa mereka melihatnya hidup kembali. Dia sekarang menawarkan hidup yang kekal bagi kita.

Tidak seperti banyak agama dunia …

Foto seorang pemuda yang tersenyum dengan ransel untuk menggambarkan bahwa dalam agama Kristen tidak ada beban untuk mendapatkan penerimaan Allah. Ini bukan komitmen untuk metode peningkatan diri seperti Jalan Delapan Lipat atau Lima Pilar, atau meditasi, atau perbuatan baik atau bahkan Sepuluh Perintah. Jalan-jalan spiritual yang tampak jelas, terdefinisi dengan baik, mudah diikuti. Tetapi mereka menjadi perjuangan yang berat untuk kesempurnaan, dan hubungan dengan Tuhan masih jauh.

Dengan Yesus Kristus itu adalah interaksi dua arah antara Anda dan Tuhan. Dia menyambut kita untuk pergi kepadanya. “Tuhan dekat kepada semua orang yang memanggilnya, kepada semua orang yang memanggilnya dalam kebenaran.”3 Anda dapat berkomunikasi dengan Allah, yang akan menjawab doa Anda, memberi Anda kedamaian dan sukacita yang lebih besar, memberikan arahan, menunjukkan kasihnya kepada Anda, dan mengubah hidup Anda.

Yesus berkata, “Aku datang agar mereka memiliki kehidupan, dan memilikinya dengan lebih berlimpah.”4 Itu tidak berarti bahwa kehidupan akan menjadi sempurna dan bebas dari masalah. Tetapi itu berarti bahwa di tengah-tengah kehidupan, Anda dapat berhubungan dengan Tuhan yang bersedia untuk terlibat dalam hidup Anda dan setia dalam kasih-Nya.

Harapan kita bukanlah dalam mengikuti hukum atau standar, tetapi dalam mengenal Juruselamat yang sepenuhnya menerima kita karena iman kita kepadanya dan pengorbanannya bagi kita. Kami tidak mendapatkan tempat kami di surga dengan upaya agama atau perbuatan baik. Surga adalah hadiah gratis bagi kita, ketika kita memulai hubungan dengan Yesus Kristus.

Apakah saudara ingin sepenuhnya diampuni dan secara pribadi mengetahui kasih Allah bagi saudara?

Memulai hubungan dengan Tuhan

Dalam agama-agama dunia seseorang memiliki hubungan dengan ajaran, gagasan, jalan, ritual. Melalui Yesus, seseorang dapat memiliki hubungan dengan Allah yang penuh kasih dan kuat. Anda dapat berbicara dengannya dan dia akan membimbing saudara dalam kehidupan ini sekarang. Dia tidak hanya mengarahkan saudaraa ke jalan, filosofi, atau agama.

Dia menyambut saudara untuk mengenalnya, untuk mengalami sukacita, dan percaya akan kasihnya di tengah-tengah tantangan hidup. “Lihat betapa besar kasih yang telah diberikan Bapa kepada kita, bahwa kita disebut anak-anak Allah.”5

Saudara dapat memulai hubungan dengan Tuhan sekarang. Sederhana saja, dengan tulus memintanya untuk mengampuni dosa saudara dan mengundang dia untuk masuk dalam hidup saudara. Yesus berkata, "Lihatlah, aku berdiri di muka pintu [hatimu] dan mengetuk. Jika ada yang mendengar suaraku dan membuka pintu, aku akan datang kepadanya."6

Ingin memulai hubungan dengan Tuhan yang menciptakan saudara, dan yang sangat mengasihai saudara? Saudara dapat melakukannya sekarang, jika itu adalah keinginan hati saudarada: "Tuhan, saya mohon Engkau mengampuni dosa saya saya dan mengundang Engkau untuk masuk dalam hati saya sekarang. Terima kasih Yesus karena Engkau telah mati karena dosa-dosa saya. Terima kasih telah datang ke dalam hidup saya, seperti yang Engkau katakan."

Jika Anda dengan tulus meminta Tuhan untuk datang ke dalam hidup saudara, saudara telah memulai hubungan pribadi dengannya. Seperti saudara baru saja bertemu dengan Tuhan dan dia ingin saudara mengenalnya lebih baik.

 Saya telah mengundang Yesus masuk ke dalam hidup saya… (informasi berikutnya)
 Saya masih ragu-ragu, tolong jelaskan lebih lanjut…
 Saya ada pertanyaan…

Catatan kaki: (1) Yohanes 6:35,37 (2) Yohanes 14:6 (3) Mazmur 145:18 (4) Yohanes 10:10 (5) 1 Yohanes 3:1 (6) Wahyu 3:20


BAGIKAN DENGAN YANG LAIN
WhatsApp Share Facebook Share Twitter Share Share by Email More


Facebook
Facebook